Pejabat Airbus Desak Program Pelatihan Pilot Diubah

MADRID — Seorang pejabat senior Airbus Group NV mendesak perombakan dalam program pelatihan pilot seluruh dunia. Desakan tersebut menjadi satu lagi peringatan tentang bahayanya terlalu mengandalkan sistem otomatis di pesawat.


Komentar tersebut disampaikan dalam konferensi serikat pilot internasional Sabtu lalu. Pakar keselamatan dari Airbus, Harry Nelson, menuntut perubahan fundamental untuk memperbaiki keahlian terbang manual. Menurutnya, keahlian tersebut serta keterampilan kokpit lain semakin terpinggirkan dalam tahun-tahun terakhir.


Desakan dari Nelson, mantan wakil presiden bidang uji terbang di Airbus, senada dengan pemikiran tokoh-tokoh industri maskapai serta serikat pilot sedunia. Namun, komentar Nelson tersebut termasuk yang paling pedas hingga kini. Ia menilai praktik pelatihan pilot saat ini terlalu membosankan dan mudah ditebak.


"Sesi-sesi simulator sering kali berbeda jauh dengan pengalaman terbang yang sebenarnya, ujarnya, Senin (13/4/2015).


Dalam acara yang dihadiri sekitar 600 pilot itu, Nelson menuding para pilot veteran menganggap sesi pelatihan rutin sebagai beban. Menurutnya, para pilot lebih merasa takut pelatihan itu bisa membahayakan pekerjaan mereka jika kinerja dalam pelatihan kurang baik. Pelatihan semestinya menjadi peluang untuk mengolah keterampilan dengan lebih dalam, memperbaiki kemampuan pengambilan keputusan, serta mempelajari konsep-konsep baru soal keselamatan dengan memanfaatkan teknologi simulator yang kian realistis.


"Bagi pilot-pilot yang berada di pertengahan karier, “tidak ada sisi positif yang bisa diambil dari pelatihan. Dan itu salah,” tambahnya.


Pidato Nelson itu terasa mengena karena Airbus selama ini membangun reputasi dan mengembangkan produk dengan mengandalkan sistem otomatis canggih demi mencegah kecelakaan. Bagaimanapun, Nelson menegaskan kritiknya tidak ditujukan kepada maskapai atau jenis pesawat tertentu.


Beberapa pakar keselamatan penerbangan mengutarakan kecemasan serupa. Setelah lama mempelajari detail sistem penerbangan otomatis, para pilot kini diminta lebih berkonsentrasi menguasai penerbangan manual. Hal yang juga menjadi penekanan adalah proses peralihan antara kendali manual dan berbagai tingkat kendali otomatis. Isu-isu ini “akan mulai dilatih lebih sering, terutama transisi dari dan ke fase-fase kendali otomatis,” ujar Tim Canoll, presiden serikat penerbang terbesar di Amerika Utara.


Perubahan penekanan seperti ini bakal mengharuskan maskapai merombak kurikulum yang sudah berjalan. Ada pula kemungkinan biaya ekstra akibat tambahan waktu pelatihan pilot.


Nelson pun mengangkat satu isu kontroversial lain: Saat pesawat modern kian andal, serta seiring dengan pensiunnya para pelatih generasi lama yang jago dalam urusan terbang manual, para pelatih baru tidak punya pengalaman setara dalam menghadapi keadaan darurat di dunia nyata.


"Para instruktur masa depan tidak akan mengajar dari pengalaman pribadi” menghadapi keadaan darurat yang membutuhkan campur tangan pilot. Mereka akan berpidato berdasarkan kabar angin," tutup Nelson. (Oleh Andy Pasztor)


agen poker dan domino online
agen poker online
poker dan domino online indonesia
agen poker dan domino online indonesia terpercaya

Penulis : Rin Kun ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Pejabat Airbus Desak Program Pelatihan Pilot Diubah ini dipublish oleh Rin Kun pada hari Tuesday, April 14, 2015. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Pejabat Airbus Desak Program Pelatihan Pilot Diubah
 

0 comments:

Post a Comment